Pemberlakuan E-Tiket dan Tarif Progresif yang lebih murah telah dilakukan oleh PT. KAI sejak kemarin, dinilai belum siap baik dari fasilitas dan sumber daya, hal ini terlihat membludaknya antrian penumpang yang mengantri untuk membeli tiket hingga keluar stasiun.
Membludaknya antrian ini diakibatkan oleh proses pembelian tiket yang semakin lama, selain itu antrian diperparah dengan adanya antrian masuk kedalam stasiun dimana penumpang harus memasukkan kartu pada alat agar bisa masuk kedalam peron stasiun. Antrian pun terjadi cukup panjang untuk masuk ke peron hal ini diakibatkan oleh ketidak siapan alat bahkan ada alat yang rusak.
Di Stasiun Gondangdia pada pintu masuknya dari 3 alat untuk memasukkan kartu hanya 1 yang beroperasi sedangkan dipintu lainnya hanya 3 dari 5 alat yang berfungsi.
Penumpang nyatanya disulitkan dengan adanya sistem ini, banyak penumpang yang bingung dengan sisitem sehingga harus dibimbing oleh penumpang, selain itu ketidak siapan PT KAI terlihat dimana alat untuk masuk ke Peron sering terjadi error sehingga memperpanjang antrian.
Sementara itu Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan bahwa sistem E-Tiket ini adalah sarana modernisasi sistem transportasi Indonesia, sistem ini dapat memajukan perekonomian Indonesia, selain itu Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta agar KAI segera menghapus kereta ekonomi, karena kereta ekonomi sering terjadi masalah terlebih kemarin kereta ekonomi kembali mengalami mogok yang mengganngu operasional Commuter Line.
0 comments:
Post a Comment