Home » , » Penggerak Roda Kendaraan PART III

Penggerak Roda Kendaraan PART III

Written By Lasipa Network on Saturday, February 8, 2014 | Saturday, February 08, 2014



Pada bahasan sebelumnya kami telah membahas mengenai FF (Front engine - Front wheel drive) dan FR (Front engine - Front wheel drive), kini kami akan membahas salah satu penggerak roda yang banyak digunakan pada mobil-mobil besar yaitu 4WD.

4x4 (4 - Wheel Drive)


Penggerak roda 4WD, merupakan penggerak roda yang kini banyak digunakan mobil-mobil besar seperti jeep, SUV, dan beberapa jenis sedan serta MPV besar. Secara mekanis penggerak roda 4WD menggabungkan sistem penggerak roda depan dan belakang, dimana keduanya bekerja bersama-sama dengan torsi yang telah terbagi sebelumnya. Saat ini penggerak roda 4WD terbagi menjadi 3 jenis, yaitu penggerak 4WD, Penggerak AWD (All Wheel Drive) dan yang terbaru adalah IWD (Individual Wheel Drive).


Penggerak 4WD


Jenis penggerak roda 4WD merupakan salah satu penggerak yang banyak digunakan terutama pada mobil offroad. Penggerak roda ini akan menyalurkan putaran mesin pada ke empat roda melalui differensial yang kemudian akan membagi torsi yang disalurkan pada mesin pada 2 bagian penggerak. Penggerak ini biasanya pengemudi memiliki pilihan melalui suatu tuas untuk pembagian torsi kecuali pada mobil-mobil offroad dimana sistem drivetrainnya sudah permanen. Pengemudi dapat memilih 4x4 dimana pada kondisi ini torsi pada mesin akan disalurkan pada kedua penggerak baik bagian depan maupun belakang, sementara bila pengemudi memilih 4x2 maka torsi hanya disalurkan pada salah satu penggerak saja yaitu penggerak roda belakang atau depan sesuai dengan default pabrikan. Contoh dari kendaraan yang menggunakan penggerak ini adalah Toyota Fortuner, Pajero Sport, CR-V dan masih banyak lagi.

Penggerak AWD


Secara mekanis sistem kerjanya tidak berbeda jauh dengan penggerah 4WD namun perbedaan antara keduanya adalah pada pembagian torsi. Jika pada sistem 4WD pembagian torsi dilakukan secara manual, sementara pada AWD pembagian torsi pada roda dilakukan oleh ECU, dimana ECU akan membagi besaran torsi pada tiap penggerak sesuai dengan kondisi lingkungan. Sistem penggerak AWD memungkinkan pembagian torsi antar roda penggerak berbeda seperti 70 : 30 sesuai dengan kondisi jalan yang dibaca oleh ECU. Contoh dari kendaraan yang menggunakan penggerak ini adalah Chevrolet Captiva, Subaru Impreza dan masih banyak lagi.

Penggerak IWD


Secara mekanis sistem penggerak ini berbeda jauh dengan 2 jenis lainnya namun tetap memiliki kesamaan dimana ke empat rodanya memiliki torsi. Sistem penggerak ini biasanya terdapat pada kendaraan elektrik dimana menggunakan motor untuk menggerakkan rodanya, sehingga pada sistem penggerak ini motor akan terdapat pada ke empat roda yang memungkinkan keempat roda ini memiliki torsi yang berlainan. Contoh dari kendaraan yang menggunakan penggerak ini adalah Mercedes SLS AMG Electric.


Kelebihan

Dalam hal pengendalian, traksi dan kinerja, sistem 4WD umumnya memiliki sebagian besar keuntungan dibandingkan dengan sistem penggerak lainnya. Beberapa manfaat yang unik adalah :
  • Besarnya traksi hampir dua kali lipat dibandingkan dengan tata letak penggerak dua roda. Dengan tenaga mesin yang memumpuni akan menghasilkan percepatan yang baik dan pengendalian yang baik pada kondisi jalan yang kurang mencengkram. Pengereman pada sistem penggerak ini terbaik dibandingkan penggerak lainnya pada kondisi jalan dimana ban kurang mencengkram terutama pada kondisi reli.
  • Karakteristik pengendalian pada kondisi normal dapat dikonfigurasi meniru Penggerak roda depan (FWD) atau Penggerak roda belakang (RWD) atau juga campuran keduanya bahkan peraliannya dapat dilakukan sesuai kondisi.
  • Kondisi Grip pada sistem 4WD yang seimbang tidak akan menyebabkan understeer maupun oversteer namun akan mematahkan traksi pada ke empat roda sehingga sama seperti kondisi drift dengan 4 roda. Penggunaan demikian dengan tambahan teknologi elektronik modern memungkinkan pada kondisi ini kendaraan dapat memilih karakteristik pengendalian seperti layaknya penggerak roda 2.
Kekurangan
  • Sistem 4WD memerlukan lebih banyak mesin dan komponen transmisi yang kompleks, sehingga meningkatkan biaya produksi kendaraan dan kompleksitas prosedur pemeliharaan dan perbaikan dibandingkan dengan desain 2WD
  • Sistem 4WD meningkatkan massa power-train, inersia rotasi dan inefisiensi tenaga yang disalurkan transmisi, mengakibatkan penurunan kinerja dalam kondisi ideal dan peningkatan konsumsi bahan bakar dibandingkan dengan desain 2WD
  • Rem tangan tidak dapat digunakan untuk menginduksi gejala over-steer untuk tujuan manuver, sebagai pasangan drivetrain depan dan as roda belakang secara bersama-sama. Untuk mengatasi keterbatasan ini, beberapa mobil rally melakukan custom dengan memiliki mekanisme khusus yang ditambahkan ke transmisi untuk memutuskan drive belakang jika rem tangan ditarik saat mobil bergerak.

Demikian ulasan kami mengenai tips informasi penggerak roda kendaraan, untuk selanjutnya kami akan bahas mengenai perbandingan 3 jenis penggerak roda yang sesuai dengan kondisi kebutuhan indonesia. Jadi tunggu ulasan kami selanjutnya hanya di LASIPANEWS


(sumber: wikipedia)

0 comments:

Post a Comment

Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS